Dalam dunia yang serba cepat dan dipenuhi konten, menemukan suara unik dalam tulisan bukan lagi sekadar pilihan—itu adalah kebutuhan. Gaya menulis bukan hanya tentang bagaimana kamu menyusun kalimat, tetapi tentang bagaimana kamu menyampaikan ide dengan jujur, konsisten, dan mencerminkan kepribadianmu. Tapi bagaimana sebenarnya cara menemukan gaya menulis yang otentik?
1. Pahami Siapa Dirimu sebagai Penulis
Setiap penulis memiliki latar belakang, pengalaman, dan cara pandang yang berbeda. Untuk menemukan gaya menulismu, mulailah dari mengenal siapa kamu. Apakah kamu cenderung observatif, kritis, reflektif, atau humoris? Coba jawab pertanyaan ini:
- Topik apa yang paling kamu nikmati untuk ditulis?
- Gaya bahasa seperti apa yang terasa paling nyaman untukmu?
- Nilai apa yang ingin kamu sampaikan lewat tulisan?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu menyaring elemen yang membentuk gaya menulismu.
2. Konsumsi Tulisan dari Berbagai Gaya
Membaca adalah cara tercepat untuk memahami berbagai bentuk dan gaya penulisan. Bacalah artikel, blog, cerpen, esai, atau bahkan caption media sosial dari penulis-penulis yang kamu kagumi. Amati bagaimana mereka membangun narasi, menyisipkan emosi, atau memberi jeda dengan kalimat pendek.
Namun, hati-hati agar tidak terjebak dalam meniru. Tujuannya bukan menjadi seperti mereka, tapi memahami bagaimana mereka menyampaikan ide dengan cara yang khas—dan dari sana, kamu bisa menciptakan versi unikmu sendiri.
3. Latih Konsistensi Lewat Menulis Rutin
Gaya menulis tidak muncul dalam satu malam. Ia tumbuh lewat latihan dan eksplorasi. Luangkan waktu setiap hari atau setiap minggu untuk menulis. Tidak harus selalu publik—cukup dengan jurnal pribadi atau draft blog yang belum dipublikasikan.
Konsistensi akan membantumu melihat pola: kata-kata yang sering kamu gunakan, struktur kalimat yang kamu sukai, atau nada tulisan yang terasa paling alami.
4. Bereksperimen dengan Berbagai Format
Coba tantang dirimu untuk menulis dalam berbagai format. Misalnya, jika biasanya kamu menulis artikel panjang, coba buat esai pendek atau thread di media sosial. Jika kamu suka menulis serius, coba sisipkan humor ringan.
Eksperimen ini akan memperluas kemungkinan dan memperkuat intuisi kreatifmu. Semakin banyak kamu mencoba, semakin mudah mengenali elemen mana yang cocok dengan dirimu.
5. Minta Umpan Balik dari Orang Terpercaya
Terkadang, orang lain bisa melihat hal-hal yang kita lewatkan. Mintalah pendapat dari teman, rekan kerja, atau komunitas menulis tentang tulisanmu. Tanyakan kesan mereka—apakah terasa personal, mengalir, membosankan, atau justru menyenangkan?
Kamu tak harus menerima semua masukan mentah-mentah, tetapi gunakan umpan balik itu sebagai bahan refleksi untuk memperkuat gaya khasmu.
6. Jangan Terlalu Fokus pada “Benar” atau “Salah”
Menemukan gaya bukan tentang mengikuti aturan baku, melainkan tentang menemukan keaslian dalam setiap kata. Kadang gaya yang menarik justru muncul dari keberanian melanggar pakem-pakem yang terlalu kaku.
Gaya menulis yang unik tak harus selalu formal, panjang, atau penuh metafora. Bisa saja gaya kamu justru singkat, padat, dan to the point—dan itu tidak apa-apa, selama tetap mencerminkan siapa kamu dan terasa alami.
Menemukan gaya menulis adalah proses yang terus berkembang. Seiring waktu, kamu akan melihat tulisanmu berevolusi, dan itu adalah tanda baik. Gaya menulis bukan hanya tentang teknik, tapi juga tentang kejujuran dan keintiman dengan pembaca. Jadi teruslah menulis, bereksperimen, dan menyuarakan isi pikiranmu. Karena di balik setiap kata yang kamu pilih, ada jejak dirimu yang unik—dan itu layak untuk ditemukan.