Bencana Alam Paling mengerikan di Dunia Sepanjang 2020

Bencana Alam Paling mengerikan di Dunia Sepanjang 2020

Bencana Alam Paling mengerikan di Dunia Sepanjang 2020

Bencana Alam Paling mengerikan di Dunia Sepanjang 2020
DW

Bencana Alam di Dunia Sepanjang 2020 –  Bencana alam (bahasa Inggris: natural disasters) adalah kejadian alam yang berdampak signifikan terhadap manusia. Kejadian alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, angin topan, badai tropis, topan, tornado, Kebakaran hutan dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam tidak terjadi secara alami. Salah satu contohnya adalah kelaparan, yang merupakan kekurangan pangan serius yang disebabkan oleh faktor manusia dan alam. Dua bencana alam akibat kejadian luar angkasa yang jarang menimpa manusia, seperti asteroid dan badai matahari.

2020 adalah tahun yang penuh drama, dengan pandemi Covid-19 yang mendominasi dunia. Selain itu, banyak kejadian alam mengerikan yang terjadi tahun ini, seperti angin topan, gempa bumi, dan kebakaran hutan.Tahun 2020 bawa rekor masa angin besar Atlantik, banyak kebakaran hutan yang mengecam jiwa serta serangkaian guncangan alam yang amat sungguh- sungguh . Beberapa bencana adalah bagian dari siklus geologi, sementara yang lain adalah efek dari perubahan iklim akibat ulah manusia.

1. Gempa Karibia

Gempa Karibia
Replubika online – Replubika

 

Suara.com-WIB Pada Selasa atau Rabu (29/1/2020) pagi, gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter melanda Laut Kuba di selatan Kuba, memicu peringatan tsunami di Kuba, Jamaika, dan Kepulauan Cayman.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) dan Pusat Informasi Tsunami Internasional menyebutkan bahwa episentrum gempa terletak di antara Jamaika, Kepulauan Cayman dan Kuba. Awalnya berkekuatan 7,3 skala richter kemudian naik menjadi 7,7 skala richter. 6,2 mil (10 kilometer).Saksi mata mengatakan bahwa di ibu kota Kuba Havana atau Kingston, Jamaika, orang-orang tidak terlalu merasakan gempa tersebut.

Pada saat yang sama, Petugas Hubungan Media Polisi Kepulauan Cayman Mikhail Campbell mengatakan bahwa dia tidak segera mengetahui adanya laporan kerusakan parah akibat gempa tersebut tetapi segera mengeluarkan peringatan tsunami.

Pusat Informasi Tsunami Internasional mengatakan: “Gelombang tsunami berbahaya dari gempa bumi dapat terjadi hingga 300 kilometer (186 mil) di sepanjang pantai Jamaika, Kepulauan Cayman, dan Kuba dari pusat gempa.”

Badan penanggulangan bencana Pemerintah Kepulauan Cayman mendesak penduduk untuk pindah dari daerah pesisir di Twitter, dengan mengatakan bahwa penduduk daerah dataran rendah harus “mengungsi secara vertikal” di gedung bertingkat yang kokoh.

 

Baca Juga : 7 Pembantaian Massal Terparah Sepanjang Sejarah di dunia

 

2. Kebakaran besar di Australia

Kebakaran besar di Australia
detikNews

thethinkingblog – Pada tahun 2020, dunia menyaksikan kengerian kebakaran hutan yang melanda Australia dan bergabung menjadi api atau megafire di Victor dan New South Wales. Musim kebakaran Australia 2019-2020 membakar lebih dari 12 juta hektar lahan dan menewaskan sedikitnya 33 orang dan lebih dari 1 miliar hewan.

Setelah api menyebar dan menghancurkan 20 rumah di dekat Sydney, pemerintah Australia mengeluarkan peringatan baru tentang “kebakaran” tersebut.Kebakaran seluas sekitar 400.000 hektar telah menyebar ke Blue Mountains, kawasan wisata di sebelah barat kota.Hal ini menyulitkan petugas yang telah mengalami lebih dari 100 kebakaran dan bersiap menghadapi panas teriknya pekan ini.
– Gelombang panas Australia dapat memecahkan rekor
– Bintang rugby telah dikritik karena menghubungkan kebakaran hutan Australia dengan pernikahan sesama jenis
– Kebakaran hutan di Australia: Meningkatnya jumlah kematian menuntut kewaspadaan masyarakat

Peramal cuaca mengatakan gelombang panas juga bisa membuat Australia mengalami hari terpanas dalam catatan.Menurut Biro Meteorologi, suhu bisa melebihi 50,7 derajat Celcius yang tercatat di Oodnadatta, Australia Selatan pada tahun 1960.Sejak September, 6 orang tewas akibat kebakaran hutan, yang melanda New South Wales (NSW) dan Queensland.Api menghancurkan lebih dari 700 rumah dan kabut asap menutupi banyak kota.Kebakaran hutan dan cuaca ekstrem telah memicu perdebatan di Australia tentang perlunya tindakan iklim yang lebih tegas.

Pekan lalu, kualitas udara di beberapa bagian Sydney 22 kali lebih buruk daripada standar udara bersih. Kota terbesar di Australia memiliki 5 juta penduduk.Kebakaran meningkatkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan menyebabkan pihak berwenang menyerukan darurat kesehatan masyarakat.Api menghancurkan timur laut dan barat daya kota. Baru-baru ini, kebakaran itu disebut Api Gunung Gospers.

Petugas pemadam kebakaran mencoba menggunakan suhu yang lebih rendah untuk “pasca pembakaran”, yaitu dengan sengaja menyalakan api kecil untuk membakar tanaman sebelum situasi berbahaya terjadi.Namun, Rob Rogers, wakil direktur Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales, mengatakan bahwa strategi tersebut saat ini berdampak negatif dan para pejabat kehilangan kendali.Ia menambahkan, saat kebakaran mencapai 70 meter, sekitar 20 rumah rusak.

Rogers mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation, Senin (16/12): “Di musim kemarau, semua yang kami lakukan sepertinya tidak berguna.”Gelombang panas yang diperkirakan minggu ini dapat memperburuk situasi. Suhu di beberapa bagian Australia mungkin melebihi 40 derajat Celcius.Ahli meteorologi mengatakan bahwa sebagian dari Sydney mungkin mencapai 46 derajat Celcius akhir pekan ini.

3. Letusan gunung berapi Taal, Filipina

texasheritagesociety.org/wp-admin
Tribunnews.com

Lava merah panas mulai meletus dari Gunung Berapi Taal di Filipina. Otoritas setempat memperingatkan bahwa potensi “letusan berbahaya” masih terjadi.Gunung Api Taal di Filipina meletus pada Senin (13/01) dengan abu hingga 15 kilometer. Gunung Berapi Taal adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Filipina. Letusan terakhir yang tercatat terjadi pada tahun 1977, namun pada tahun 1911 letusan gunung tersebut merenggut 1.335 nyawa.

Gunung berapi ini terletak di Provinsi Batangas di bagian daerah Pulau Luzon Filipina. termasuk gunung berapi adveksi (kerucut). Gunung ini populer di kalangan wisatawan karena pemandangannya yang sangat indah. Gunung Taal memang tidak tinggi, hanya 400 meter di atas permukaan laut. Namun bukan berarti letusan tersebut tidak berbahaya.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs), Renato Solidum (Renato Solidum) mengatakan kepada Reuters, Senin (13/01): “Gunung Api Taal adalah gunung berapi kecil tapi berbahaya.”Tercatat, di Provinsi Batangas, 65 kilometer selatan Manila, ibu kota Filipina, sedikitnya 75 gempa vulkanik terjadi pada Minggu (12/01) malam dan diakibatkan oleh aktivitas vulkanik. Artinya, letusan Gunung Taal diperkirakan berlangsung berjam-jam bahkan berhari-hari.

Selain itu, Phivolcs mencatat gempa vulkanik yang diyakini terjadi di sekitar kaldera Agoncillo dan banyak desa di Provinsi Batangas.Menurut pernyataan resmi Phivolcs kepada media, muntahan vulkanik menutupi wilayah barat daya. Kantor berita dpa melaporkan bahwa sebelum rilis berita ini, jarak pandang rendah karena cakupan abu vulkanik dan kecelakaan lalu lintas menyebabkan satu korban jiwa.Media inquiry.net Filipina mengutip bahwa Phivolcs menaikkan tingkat bahaya Gunung Berapi Taal ke level 4 pada hari Senin. Level 4 berarti letusan berbahaya dapat terjadi dalam beberapa jam hingga hari. Level tertinggi adalah level 5 yang berarti erupsi.

Dalam video yang beredar di media sosial Twitter, publik bisa melihat petir di tengah letusan Gunung Taal. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini mengatakan terjadinya petir pada saat letusan gunung berapi tidak jauh berbeda dengan mekanisme petir pada umumnya. BMKG mengatakan dalam cuitan di resmi Twitter: “Hanya saja awan kumulonimbus menjadi sarang petir dan digantikan oleh uap air, abu, debu, dan partikel vulkanik lain dengan jumlah besar yang tersebar di langit.” .

BMKG menjelaskan ada beberapa teori yang mengungkap asal mula petir yang sering terjadi pada letusan gunung berapi, di antaranya Gunung Taal.Menurut informasi dari BMKG, teori pertama adalah bahwa kebanyakan atom yang awalnya dalam keadaan netral bertemu dengan sejumlah besar energi bebas pada suhu 1500 Kelvin.”Ada cukup energi untuk melepaskan elektron yang terikat lemah dari beberapa atom yang mengikatnya, dan pada saat yang sama beberapa atom ingin menyerap elektron yang baru dilepaskan ini. Ini akan menghasilkan sejumlah besar ion positif dan negatif.”

BMKG menulis: “Langkah selanjutnya adalah memisahkan muatan negatif serta positif. Ketika ion dipisahkan dengan jarak yang cukup, perbedaan potensial inilah akan muncul, yang akan menyebabkan sambaran petir.”

Baca Juga : 5 Kecelakaan Pesawat Terparah di Dunia

4. Gempa Elazig, Turki

Gempa Elazig, Turki
Kompas.com

19 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,0 di Laut Aegean Turki. Gempa tersebut juga melukai lebih dari 700 orang.The Associated Press melaporkan pada Sabtu (31 Oktober 2020) bahwa akibat gempa, tim penyelamat Turki masih berusaha mencari korban di reruntuhan gedung. Sejauh ini, 19 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Di Izmir, Turki, terdapat informasi rinci tentang 19 korban, 17 di antaranya ditemukan tewas, dan dua lainnya adalah remaja yang terbunuh oleh tembok di Pulau Samosa, Yunani. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD), tidak hanya menelan korban jiwa , gempa tersebut juga menyebabkan lebih dari 709 orang luka-luka.

Tak hanya itu, gempa juga meruntuhkan puluhan bangunan di Izmir, Turki. Tsunami kecil juga melanda bagian selatan Seferihisar, kota Izmir yang paling parah terkena dampak di Turki barat.Seperti yang kita ketahui bersama, sebagian besar kerusakan akibat gempa terjadi di dekat kota Izmir di Aegean, Turki. Menurut laporan, kota ini memiliki tiga juta penduduk dan gedung apartemen bertingkat tinggi ada di mana-mana.

Pada saat yang sama, setelah gempa bumi, Kesatu Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengantarkan duka cita pada Kepala negara Turki Recep Tayyip Erdogan . Karena ketegangan di Mediterania Timur, Yunani dan Turki mengalami konflik dalam beberapa bulan terakhir. Tetapi kali ini, kedua negeri tersebut rusak akibat gempa.Mitsotakis mengatakan dalam akun Twitter resminya: “Saya baru saja menelepon presiden (Erdogan) untuk berduka atas kehidupan tragis yang disebabkan oleh guncangan alam yang menyerang kedua negeri kita. ”

5. Kebakaran California

Kebakaran California
CNN indonesia

Asap dari kebakaran hutan California menyelimuti San Francisco dan menyebabkan langit di daerah tersebut berubah menjadi oranye.Dalam gelombang panas bersejarah yang menyapu daerah tersebut, sekitar 14.000 petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan 28 titik api utama di California.Tahun ini, kebakaran hutan di negara bagian itu membakar lebih dari 2,5 juta hektar dan menewaskan sedikitnya delapan orang.Pada hari Rabu, angin kencang menyebarkan asap dan debu dari beberapa kebakaran di bagian utara negara bagian itu.

Warga San Francisco dan sekitarnya bangun di bawah langit yang gelap, yang membuat mereka sedikit bingung dan mengira hari masih malam.”Rasanya seperti akhir dunia,” kata Catherine Geeslin, yang tinggal di daerah gerbang barat kota, kepada San Francisco Chronicle.”Masih gelap dan menakutkan untuk dilihat. Aneh rasanya makan siang dalam kegelapan. Tapi kamu masih harus melanjutkan harimu.”

Media setempat memberitakan bahwa pukul 10.45 waktu setempat masih seperti subuh karena matahari belum bisa menembus asap yang pekat.Pada hari Rabu, para pejabat mengatakan tiga orang telah tewas di California utara. Daniel Swain, seorang ilmuwan iklim di University of California, Los Angeles (UCLA), mengatakan dalam sebuah tweet bahwa “gumpalan asap tinggi” dan “sangat padat” “hampir sepenuhnya menutupi matahari.”

Para ahli mengatakan bahwa awan asap juga menjadi alasan mengapa langit berwarna oranye menutupi daerah tersebut.Distrik Manajemen Kualitas Udara Area Teluk menjelaskan di Twitter bahwa partikel asap dari kebakaran hutan “akan memungkinkan cahaya merah jingga dan merah mencapai tanah yang menyebabkan langit terlihat berwarna jingga.”

Pejabat Dinas Cuaca Nasional Brian Garcia mengatakan kepada SFGate: “Ini tidak umum karena memerlukan kondisi yang sangat khusus untuk mencapainya.” “Jelas, itu terbakar dan mengeluarkan banyak asap.”Saat kebakaran hutan berlanjut, para peramal memperkirakan situasi serupa akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Pada saat yang sama, Gubernur Kate Brown mengatakan di Oregon bahwa ini adalah “insiden yang diturunkan dari generasi ke generasi” dan dapat menyebabkan “korban jiwa terbesar dan kerusakan properti dalam sejarah negara bagian.” Para pejabat mengatakan sedikitnya dua orang yang tewas.Di Negara Bagian Washington, seorang anak laki-laki berusia satu tahun ditelan oleh keluarganya dan tewas dalam api ketika mencoba melarikan diri dari rumahnya.

6. Letusan Gunung di Stromboli, Italia

Letusan Gunung di Stromboli, Italia
okezone news

Gunung berapi Stromboli di Italia adalah salah satu gunung berapi paling aktif di bumi, dan telah meletus terus menerus selama sekitar 2000 tahun. Sebagian besar kegiatan bersifat sekunder, berupa ledakan gas dan lahar yang dimuntahkan dari tepi gunung berapi.Terkadang Stromboli mengaum lebih keras lagi. Ini terjadi pada November tahun lalu, ketika ledakan skala besar terjadi, mengirimkan kepulan abu ke udara, dan aliran besar puing-puing piroklastik menyapu lereng gunung berapi.

Di pantai utara Sisilia, pulau Stromboli yang berangin memiliki sekitar 300 penduduk, dua desa, dan gunung berapi yang sangat tidak stabil. Selama hampir 90 tahun, 12 kilometer persegi di Laut Tyrrhenian telah meletus seperti guntur. Faktanya, air mancur yang mirip dengan air mancur batuan yang meleleh begitu unikalhasil pakar ilmu bumi memakai sebutan” Strombolian” buat melukiskan dentuman gunung berkobar seragam di semua bumi .

Stromboli adalah pulau yang paling terpencil di antara tujuh Kepulauan Aeolian di Italia Pemandangannya menawan gunung kerucut setinggi 924 meter dari laut kobalt dan membentang lebih dari 1.000 meter.Pada awal 1900-an, sekitar 4.000 orang tinggal di pulau ini. Namun, setelah letusan besar dan tsunami pada tahun 1930, sebagian besar penduduk pulau itu pindah ke Amerika Serikat dan Australia.Kala gunung berkobar mulai meletus nyaris lalu menembus sebagian tahun setelah itu, populasinya menyusut , dan terjadi pada akhir tahun 1940, hanya 15% dari populasi pulau yang tersisa. Namun, pada tahun 1950, film Roberto Rossellini “Stromboli” (dibintangi oleh Ingrid Bergman) menarik wisatawan ke bebatuan pesisir pulau kecil ini.

Dalam film dokumenter pemenang penghargaan “Elba Film Festival 2019”, “Island of Fire” oleh wartawan BBC Anna Bressanin membawa penonton ke dalam kehidupan orang-orang yang tinggal di Stromboli. Film ini mengeksplorasi alasan kompleks mengapa mereka memilih untuk hidup di salah satu yang paling aktif gunung berapi di dunia. Penduduk setempat yang terbiasa menahan gemuruh gunung memanggilnya “iddu”, yang dalam bahasa Sisilia berarti “dia”.

Saat ini Stromboli adalah salah satu gunung berapi yang paling banyak dikunjungi di dunia. Pengunjung kerap mendaki selama tiga jam untuk menikmati pemandangan indah dari tepi kawah. Tapi musim panas ini, dua letusan gunung berapi besar mengguncang pulau itu, menewaskan seorang pendaki Italia dan mengevakuasi 70 orang.

Bagi anak-anak lokal yang terbiasa hidup di pulau kosong setelah liburan, aktivitas wisata yang dilakukan di musim panas yang ramai adalah belajar mengendarai sepeda motor melalui jalanan yang ramai dan sesekali bergaul dengan wisatawan. Beberapa anak tinggal di Stromboli dan mereka harus meninggalkan sekolah menengah atas pulau itu karena tidak ada sekolah di pulau itu.