Asah Kecerdasan Anak Melalui Permainan Kreatif

Asah Kecerdasan Anak Melalui Permainan Kreatif – Moms, pasti senang jika anak tumbuh dengan kecerdasan yang optimal, bukan? Jadi, perlu diketahui bahwa kecerdasan mereka bisa diasah di masa keemasannya (0-5 tahun) dan bisa didapat dari berbagai hal, seperti nutrisi yang baik, bimbingan orang tua, hingga permainan kreatif.

Asah Kecerdasan Anak Melalui Permainan Kreatif

thethinkingblog – Melalui permainan kreatif, hampir semua aspek perkembangan anak dapat dirangsang, termasuk perkembangan kecerdasannya.

Bermain kreatif dianjurkan untuk anak pada tahap praoperasional, yaitu antara 2-7 tahun. Nah, orang yang tepat untuk menemani anak bermain tentu saja Anda, Moms! Apa itu permainan kreatif? Berikut beberapa contoh game kreatif menurut klasifikasinya.

Penciptaan objek yang identik dengan permainan yang berkaitan dengan keterampilan seni. Misalnya, minta mereka melukis sesuatu menggunakan jari mereka, membuat topeng dari piring kertas, atau membuat pakaian astronot dari kotak kardus. Biarkan mereka berkreasi. Dengan demikian, imajinasi anak akan terasah dengan membuat bentuk dan mengenal warna.

Baca Juga :Peran dan Pentingnya Kreativitas di Kelas

Game menghubungkan cerita, yang identik dengan game sosial. Moms bisa mengajak teman-teman si kecil untuk bermain. Mulailah permainan dengan mengucapkan kalimat untuk membuka cerita. Anak-anak Anda menghubungkan cerita dengan kalimat mereka sendiri. Kemudian teman mereka membuat kalimat berikutnya. Permainan ini dapat merangsang kreativitas berpikir dan membiasakan mereka bersosialisasi.

Melakukan role play, yang identik dengan permainan sosial dan imajinatif. Anda dan anak-anak Anda bisa berperan seperti dokter dan pasien, guru dan murid, atau penjual dan pembeli. Sebaiknya Moms membuat role play ini semenarik mungkin. Permainan ini dapat mengembangkan kemampuan anak dalam bersosialisasi, berbahasa, emosi, dan kognitif.

Permainan gerak kreatif yang identik dengan permainan eksploratif dan enerjik. Ibu perlu merangsang anak untuk kreatif dalam berpikir dan merespon. Misalnya, Anda memutar kursi dan menggerakkannya seperti kuda, lalu minta anak Anda menebak nama hewan tersebut. Selanjutnya, minta mereka untuk melakukan hal yang sama seperti yang baru saja Anda lakukan, tetapi harus selain kuda.

Game pertanyaan kreatif, yang identik dengan game puzzle. Moms bisa membuat puzzle dari karton yang ada gambarnya, lalu memotong gambar tersebut menjadi beberapa bagian dengan pola tertentu. Selanjutnya, biarkan anak-anak menyusunnya kembali.

Sebagai seorang ibu, Anda berperan penting dalam memotivasi anak untuk berkreasi. Karena itu, tanggapilah setiap pertanyaan mereka dengan baik, beri mereka kesempatan untuk melakukan aktivitas atas inisiatif mereka sendiri, dan ciptakan suasana bermain yang aman dan nyaman. Jangan heran dengan ide unik dan aneh mereka, justru ini menunjukkan perkembangan kecerdasan mereka.

Terlepas dari nama “Keterampilan Abad 21” , 4 C (komunikasi, kolaborasi, pemikiran kritis, dan kreativitas) telah menjadi keterampilan belajar yang penting selama berabad-abad. Di mana kita akan berada tanpa kolaborasi Wright bersaudara, pemikiran kritis Galileo Galilei, atau kreativitas Thomas Edison? pertanyaan berpikir kritis untuk anak-anak

Untuk mempersiapkan anak-anak hari ini untuk dunia yang berubah di masa depan, tugas kita adalah mengenali keterampilan ini di dalam diri mereka dan membantu mengembangkannya lebih jauh.

Kami telah memeriksa bagaimana komunikasi dan kolaborasi tumpang tindih; sekarang, mari kita lihat dua keterampilan belajar penting lainnya: berpikir kritis dan kreativitas.

Menghubungkan Pemikiran Kritis dan Kreativitas

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menggunakan berbagai jenis penalaran untuk mengevaluasi suatu situasi, dan sering digunakan dalam konteks sains, matematika, dan pemecahan masalah. Jadi bagaimana ini terhubung dengan kreativitas?

Meskipun tidak selalu tampak demikian, proses menggunakan pemikiran kritis untuk memecahkan masalah adalah kreatif itu sendiri. Masalah terberat tidak dapat diselesaikan tanpa berpikir di luar kotak, dan itulah yang dilakukan oleh para pemikir kreatif.

Jadi bagaimana kita dapat membantu pelajar muda kita berpikir kritis dan kreatif?

Dengan mengakui bahwa mereka sudah melakukannya! Anak-anak secara alami ingin tahu, pemikir kreatif; dengan memanfaatkan keterampilan yang mereka miliki, kami dapat memberi mereka alat yang mereka butuhkan untuk terus berkembang.

Apa yang Mereka Ketahui: Membangun, Membuat, Memperbaiki, dan Menciptakan

Entah itu istana pasir, menara LEGO, atau desa Minecraft, anak-anak suka membangun dan berkreasi. Proses ini tidak sesederhana kelihatannya; anak-anak menghadapi rintangan saat terlibat dalam jenis kegiatan ini, dan keterampilan berpikir kritis memungkinkan mereka untuk mengatasi kesulitan dan bergerak maju.

Bantu Mereka Tumbuh: Dorong anak-anak untuk terus membangun dengan menunjukkan antusiasme yang tulus terhadap kreasi mereka. Keterampilan berpikir kritis (seperti memprediksi, merefleksikan, atau berbeda perspektif) juga dapat membantu mereka menemukan solusi kreatif ketika mereka menghadapi hambatan.